Artikel

Penyakit Polio atau Poliomelitis, Penyebab, Gejala dan Pencegahannya

virus-polio

Poliomielitis (polio) adalah penyakit yang sangat menular yang disebabkan oleh virus polio. Polio dapat mengakibatkan gejala yang ringan atau penyakit yang amat parah, dan merupakan virus yang menyerang sistem pencernaan dan sistem saraf.

Penyakit ini menyebabkan deman, muntah dan kekejangan otot dan dapat menyerang saraf, dan mengakibatkan kelumpuhan tetap.

Penyakit ini dapat melumpuhkan otot untuk bernapas dan menelan, dan mengakibatkan kematian. Antara dua sampai lima persen dari penderita polio meninggal karena penyakit ini dan kira-kira separuh dari semua pasien yang hidup menderita kelumpuhan tetap.

Polio dapat menyerang pada usia berapa pun, tetapi polio terutama menyerang anak-anak di bawah usia lima tahun. Pada awal abad ke-20, polio adalah salah satu penyakit yang paling ditakuti di negara-negara industri, melumpuhkan ratusan ribu anak setiap tahun.

Penyebab

Penyakit ini diakibatkan oleh virus polio. Dari 3 strain virus polio liar (tipe 1, tipe 2, dan tipe 3), kasus terakhir virus polio liar tipe 2 dilaporkan pada tahun 1999 dan tidak ada kasus virus polio liar tipe 3 yang ditemukan sejak kasus yang terakhir dilaporkan di Nigeria pada bulan November 2012. Akan tetapi, kasus virus polio liar tipe 1 masih terjadi di sejumlah kecil negara.

Virus Polio adalah Virus yang termasuk dalam golongan Human Enterovirus yang bereplikasi di usus dan dikeluarkan melalui tinja. Virus Polio terdiri dari 3 strain yaitu strain-1 (Brunhilde), strain-2 (Lansig), dan strain-3 (Leon), termasuk family Picornaviridae. Penyakit ini dapat menyebabkan kelumpuhan dengan kerusakan motor neuron pada cornu anterior dari sumsum tulang belakang akibat infeksi virus.

Cara Penularan

Penyakit ini sangat menular. Penyakit ini menular antara manusia, terutama melalui rute feses-oral. Virus penyebabnya masuk ke dalam tubuh melalui mulut dan akhirnya menyerang sistem saraf pusat.

Polio menyebar melalui kontak orang ke orang. Ketika seorang anak terinfeksi virus polio liar, virus masuk ke dalam tubuh melalui mulut dan berkembang biak di usus. Ini kemudian dibuang ke lingkungan melalui faeces di mana ia dapat menyebar dengan cepat melalui komunitas, terutama dalam situasi kebersihan dan sanitasi yang buruk. Virus tidak akan rentan menginfeksi dan mati bila seorang anak mendapatkan imunisasi lengkap terhadap polio.

Polio dapat menyebar ketika makanan atau minuman terkontaminasi oleh feses. Ada juga bukti bahwa lalat dapat secara pasif memindahkan virus polio dari feses ke makanan. Kebanyakan orang yang terinfeksi virus polio tidak memiliki tanda-tanda penyakit dan tidak pernah sadar bahwa mereka telah terinfeksi. Orang-orang tanpa gejala ini membawa virus dalam usus mereka dan dapat menyebarkan infeksi ke ribuan orang lain.

Gejala

Penyakit ini utamanya mempengaruhi anak-anak berusia muda. Penyakit ini dapat menyebabkan demam, sakit kepala, muntah, ketidaknyamanan pada perut, nyeri otot, leher dan punggung kaku, dan kelumpuhan. Sebagian besar pasien akan sembuh, namun dalam kasus yang parah, dapat mengakibatkan kelumpuhan permanen dan kematian.

Masa inkubasi virus polio biasanya memakan waktu 3-6 hari, dan kelumpuhan terjadi dalam waktu 7-21 hari. Kebanyakan orang terinfeksi (90%) tidak memiliki gejala atau gejala yang sangat ringan dan biasanya tidak dikenali. Pada kondisi lain, gejala awal yaitu demam, kelelahan, sakit kepala, muntah, kekakuan di leher dan nyeri di tungkai.

Gejala awal ; nyeri tenggorok, rasa tdk enak di perut, demam ringan, lemas, nyeri kepala ringan. Gejala klinis yg mengarah pada polio : demam, kelumpuhan akut. Kelumpuhan umumnya bersifat lumpuh layuh (flaccid), terjadi pada tungkai bawah, asimetris, lemas tanpa gangguan saraf perasa, otot dapat mengecil, refleks negatif dapat disertai nyeri kepala, muntah, kekakuan leher dan punggung.

Pencegahan

Vaksinasi adalah cara yang paling efektif untuk mencegah penyakit ini. Ada dua jenis vaksin polio: Vaksin Polio Oral (OPV) yang diberikan melalui mulut dan Vaksin Polio Inaktif (IPV) yang diberikan melalui suntikan. Namun selain itu ada juga jenis vaksin Monovalent Oral Polio Vaccines dan Bivalent Oral Polio Vaccine (bOPV).

Vaksin polio Monovalent Oral Polio Vaccines; memberikan kekebalan hanya pada satu jenis dari tiga serotipe
OPV, namun tidak memberikan perlindungan terhadap dua jenis lainnya. Bivalen OPV hanya mengandung virus serotipe
1 dan 3 yang dilemahkan, dalam jumlah yang sama seperti pada vaksin trivalen.

Oral Polio Vaccine (OPV) :

  • Merangsang pembentukan antibodi humoral yg menghambat virus ke otak.
  • Menstimulasi terbentuknya antibodi lokal di usus; yg menghambat penempelan virus polio pada dinding usus.
  • Dari virus hidup yg dilemahkan, berisiko Vaccine derived polio virus (VDPV)

Injection Polio Vaccine (IPV) :

  • Merangsang pembentukan antibodi humoral dgn sangat baik.
  • Juga dapat merangsang kekebalan intestinal.
  • Dibuat berdasarkan virus yang dimatikan.
  • Harga mahal.

Bagi anak anak, Imunisasi merupakan tindakan yang paling efektif dalam mencegah penyakit polio. Vaksin polio yang diberikan berkalikali dapat melindungi seorang anak seumur hidup. Pencegahan penyakit polio dapat dilakukan dengan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pemberian imunisasi polio pada anak-anak.

Tidak ada obat untuk polio, yang ada hanya perawatan untuk meringankan gejala. terapi fisik digunakan untuk merangsang otot dan obat antispasmodic diberikan untuk mengendurkan otototot dan meningkatkan mobilitas. Meskipun ini dapat meningkatkan mobilitas, tapi tidak dapat mengobati kelumpuhan polio permanen.

WHO menyarankan agar sebelum berpergian ke wilayah yang terpengaruh polio (mis. negara yang mengalami penularan aktif virus polio liar atau dalam bentuk vaksin [VDPV]), orang yang berpergian dari negara bebas polio perlu memastikan bahwa mereka telah melengkapi rangkaian vaksin polio yang sesuai dengan usianya, menurut jadwal imunisasi negara asal masing-masing. Orang yang berpergian ke wilayah terpengaruh polio yang belum menerima vaksin polio sebelumnya perlu melengkapi jadwal primer vaksinasi polio sebelum berangkat.

Pencegahan lainnya :

  • Menjaga kebersihan pribadi dan makanan dengan menerapkan PHBS (Pola hidup Bersih dan Sehat).
  • Selalu melakukan Cuci Tangan sebelum makan atau menangani makanan, dan setelah menggunakan toilet.
  • Menghindari ekspos terhadap makanan atau minuman yang mungkin terkontaminasi.


Referensi :

  1. Health Victoria; Audtralia.
  2. Poliomyelitis; Infeksi Emerging Kementerian Kesehatan RI.
  3. Berbagai Sumber lainnya.

 


 

RS KRAKATAU MEDIKA
Jl. Semang Raya,
Cilegon 42435
Banten, Indonesia
☎️ 62 254 396333

"Mitra Terbaik dalam Memelihara Kesehatan Anda"

WA Button