Memupuk Perkembangan Otak Bayi dan Anak Usia Dini
Artikel KM Dilihat: 7329
Usia dini, terutama usia tiga tahun pertama, masa yang sangat penting bagi pembentukan otak bayi. Segala yang ia lihat, raba, cicipi, cium atau dengar akan berpengaruh terhadap bagaimana otak berpikir, merasa, bergerak dan belajar.
Pembahasan tentang Memupuk Perkembangan Otak Bayi dan Anak usia Dini ini merupakan kelanjutan dari pembahasan tentang Perkembangan dan Pembelajaran Anak Usia Dini
Cepatnya Perkembangan Otak Anak
Otak seorang anak berkembang dengan cepat sampai dengan usia lima tahun, terutama usia 3 tahun pertama. Periode tersebut merupakan perkembangan yang cepat dari kemampuan pengenalan, bahasa, sosial, emosi dan gerak.Sebagai contoh, seorang anak belajar banyak sekali mengenal kata-kata sejak usia 15 – 18 bulan.
Pembelajaran bahasa yang cepat ini berlangsung sampai dengan usia pra sekolah. Otak anak tumbuh sejalan dengan apa yang ia lihat, rasakan, cicipi, cium atau dengar. Setiap saat anak menggunakan satu dari indra ini, maka akan terjalinlah sebuah hubungan syaraf dalam otak anak tersebut. Pengalaman baru yang berulangkali akan menumbuhkan hubungan baru, yang nantinya akan membentuk cara anak berpikir, merasakan, berperilaku dan belajar pada masa kini dan yang akan datang.
Memupuk Perkembangan Otak Bayi dan Anak Usia Dini
Sebuah hubungan erat antara pengasuh dengan anak, merupakan cara terbaik untuk memupuk pertumbuhan otak anak. Jika seorang pengasuh bermain dan menyanyi, bicara, membaca atau menceriterakan dongeng kepada anak, memberi makan dengan makanan sehat, cinta dan kasih sayang, maka otak anak akan tumbuh.
Menjadi sehat, berinteraksi dengan pengasuh dan tinggal dalam sebuah lingkungan sehat serta aman, akan menimbulkan perbedaan yang sangat besar bagi pertumbuhan anak, perkembangan dan potensinya mendatang.Bayi memerlukan banyak perawatan dan kasih sayang pada tahun-tahun pertama.
Memegang, memeluk, dan bicara kepada bayi akan merangsang pertumbuhan otak, dan meningkatkan perkembangan emosi. Selalu dekat kepada ibu, dan memberikan ASI ketika bayi memerlukan, akan memberikan kepada rasa aman kepada anak. Bayi menyusu untuk kebutuhan gizi dan rasa nyaman.
Bagi anak, menangis merupakan bentuk komunikasi. Memberikan respon kepada tangisan bayi tersebut dengan cara memegang atau berkata dengan lemah lembut akan menumbuhkan rasa percaya dan aman kepada si bayi.
Keterikatan dan Perkembangan Otak
Keterikatan awal kepada ibu, ayah atau pengasuh akan membantu seorang anak untuk mengembangkan kemampuan yang luas untuk menggunakan dan membangun sepanjang hidupnya, dan ini meliputi kemampuan untuk :
• Belajar
• Percaya kepada diri sendiri dan memiliki rasa harga diri yang tinggi.
• Memiliki kemampuan sosial yang positif.
• Memiliki hubungan yang berhasil pada usia dewasa.
• Mengembangkan rasa empati.
Perkembangan Emosi pada Anak
Pada saat otak anak berkembang, demikian pula emosinya tumbuh dengan nyata dan sangat kuat. Anak dapat berubah menjadi frustasi, jika mereka tidak dapat mengerjakan sesuatu atau tidak dapat memiliki sesuatu yang mereka kehendaki. Mereka sering menjadi takut kepada orang baru, situasi baru atau kegelapan.
Anak yang ditertawakan karena reaksinya tersebut,atau mendapatkan hukuman, atau acuhkan mereka akan tumbuh menjadi pemalu dan tidak mampu mengekspresikan emosinya secara wajar. Jika seorang pengasuh merupakan seorang penyabar, dan bersikap simpatik ketika seorang anak mengekspresikan perasaannya dengan kuat, maka anak cenderung akan tumbuh dengan bahagia,aman dan harmonis.
Anak laki dan perempuan memiliki kebutuhan yang sama secara fisik, mental, emosi dan sosial. Keduanya memiliki kemampuan yang sama untuk belajar. Keduanya memiliki kebutuhan yang sama terhadap perhatian, cinta kasih dan persetujuan. Anak akan mengalami stress yang hebat, jika mereka mendapatkan hukuman baik secara fisik,maupun emosi, atau jika mereka dipaparkan kepada kekerasan, atau iabaikan/terlantarkan, atau jika mereka tinggal bersama keluarga yang sakit jiwa, seperti depresi atau menggunakan obat terlarang.
Stres ini akan mengganggu perkembangan otak dan dapat menimbulkan kelambatan pertumbuhan pengetahuan, sosial, dan emosi anak serta problem perilaku pada masa anak dan dewasa sepanjang hayatnya.
Jangan Berikan Hukuman Saat Emosi Tidak Stabil
Anak yang mendapatkan hukuman baik fisik maupun mental, pada saat marah, maka mereka cenderung akan menjadi kasar juga.
Beberapa cara positif dan efektif untuk mengatasi perilaku anak, meliputi :
• Memberikan penjelasan yang jelas kepada anak tentang apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan.
• Memberikan respon yang konsisten terhadap perilaku tertentu.
• Memberikan pujian untuk perilaku yang baik.
Peran Orangtua dan Masyarakat
Berbagai respon orang tua maupun pengasuh, akan mendorong anak menjadi anggota keluarga dan masyarakat yang produktif dan mampu menyesuaikan diri dengan baik.
Kedua orang tua, begitu juga anggota keluarga perlu dilibatkan dalam perawatan dan pengasuhan pertumbuhan, pembelajaran, dan perkembangan anak. Mereka harus menjadikan anak laki dan perempuan merasa diperlakukan sama pada saat mereka mendorong anak untuk belajar dan menjelajahi, ini merupakan persiapan penting menuju sekolah.
Ibu di seluruh dunia, biasanya mengambil peran utama untuk memenuhi hak dan kebutuhan anak. Mereka mencintai, memberi makan, menghibur, mengajar, bermain dan merawat anak mereka. Peran seorang ayah sama pentingnya dengan peran ibu dalam menghibur, merawat serta melindungi hak anak mereka.
Seorang ayah harus menjadikan anak perempuan dan laki-laki mereka merasa sama penting. Sama seperti juga seorang ibu, maka seorang ayah dapat memenuhi kebutuhan anak terhadap kasih sayang, persetujuan, dorongan, dan stimulasi. Bersama-sama ayah dan ibu dapat menjamin bahwa anak akan menerima pendidikan, gizi yang baik dan perawatan kesehatan yang sama.
Referensi :
Penuntun Hidup Sehat Edisi Keempat, 2010; UNICEF, WHO, UNESCO, UNFPA, UNDP, UNAIDS, WFP, the World Bank dan Kementerian Kesehatan.
Baca Juga :