Pentingnya Imunisasi Anak bagi Perlindungan terhadap Penyakit
Artikel KM Dilihat: 11930
Setiap anak harus mendapatkan paket lengkap imunisasi yang diwajibkan. Perlindungan awal melalui pemberian imunisasi untuk anak usia kurang dari satu tahun sangat penting...//
..// Semua orang tua atau pengasuh harus mengikuti saran petugas kesehatan terlatih tentang kapan harus menyelesaikan jadwal imunisasi.
Pentingnya Imunisasi pada Anak
Anak harus mendapatkan imunisasi sedini mungkin. Mendapatkan semua jenis imunisasi yang diwajibkan tepat pada waktunya sangat penting untuk anak, baik laki-laki maupun perempuan. Beberapa jenis vaksin memerlukan beberapa dosis agar dapat memberikan perlindungan yang maksimal. Karena itu menjadi sangat penting bagi setiap anak untuk mendapatkan paket imunisasi lengkap.
Jenis imunisasi yang tercantum pada tabel di bawah ini penting untuk melindungi bayi usia kurang dari satu tahun. Jenis imunisasi ini akan memberikan hasil yang sangat efektif jika diberikan pada usia yang tepat.
Orang tua dan petugas kesehatan harus mengikuti jadwal imunisasi yang diwajibkan. Jika anak tidak mendapatkan paket imunisasi lengkap sebelum usia satu tahun, maka sangat penting bagi anak tersebut untuk segera melengkapinya.
Vaksin Tambahan (Booster)
Pada beberapa negara, dosis vaksin tambahan, yang disebut sebagai booster diberikan setelah usia anak satu tahun lebih. Pemberian booster untuk membantu menjaga efektivitas vaksin sehingga anak dapat dilindungi lebih lama. Di Indonesia booster yang diwajibkan diberikan pada anak Sekolah Dasar melalui Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS), dengan jadwal:
Imunisasi melindungi terhadap beberapa penyakit yang berbahaya. Seorang anak yang tidak mendapatkan imunisasi, cenderung akan mudah terpapar terhadap penyakit yang dapat menyebabkan kecacatan atau kematian. Imunisasi adalah suatu cara untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila kelak ia terpapar dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya sakit ringan.
Imunisasi Melindungi Anak dari Penyakit (PD3I)
Imunisasi melindungi anak terhadap beberapa Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I). Semua anak termasuk anak cacat, harus mendapatkan imunisasi. Seorang anak diimunisasi dengan vaksin yang disuntikkan atau diteteskan melalui mulut.
Pada beberapa negara hepatitis masih menjadi masalah. 10 dari 100 orang akan menderita Hepatitis sepanjang hidupnya jika tidak diberi vaksin hepatitis B. Sampai dengan seperempat dari jumlah anak yang menderita hepatitis B dapat berkembang menjadi kondisi penyakit hati yang serius, seperti kanker hati di kemudian hari. Di samping itu wajib diberikan imunisasi Hepatitis B segera setelah bayi lahir untuk mencegah penularan virus hepatitis dari ibu kepada anaknya.
Imunisasi BCG dapat melindungi anak dari penyakit Tuberkulosis. Imunisasi DPT dapat mencegah penyakit dipteri, pertusis dan tetanus. Dipteri menyebabkan infeksi saluran pernafasan atas, yang dalam beberapa kasus dapat menyebabkan kesulitan bernafas bahkan kematian. Tetanus menyebabkan kekakuan otot dan kekejangan otot yang menyakitkan dan dapat mengakibatkan kematian. Pertusis atau batuk rejan mempengaruhi saluran pernafasan dan dapat menyebabkan batuk hingga delapan minggu.
Semua anak perlu mendapatkan imunisasi polio. Tanda-tanda polio adalah tungkai tiba-tiba lumpuh dan sulit untuk bergerak. Dari 200 anak yang terinfeksi polio, maka satu orang akan menjadi cacat sepanjang hidupnya.
Semua anak wajib mendapatkan imunisasi Campak, karena campak dapat memperburuk kondisi anak yang kurang gizi, perkembangan mental yang buruk, dan melemahnya penglihatan serta pendengaran. Tanda-tanda seorang anak menderita campak adalah demam dan ruam merah pada wajah, disertai dengan batuk, cairan keluar dari hidung serta mata merah. Anak dapat meninggal karena campak.
Kondisi di Beberapa Negara
Di banyak negara, pneumonia yang disebabkan oleh bakteri pneumococcus atau bakteri Haemophilus influenzae type B (Hib) merupakan hal yang dianggap biasa tetapi sebetulnya dapat menyebabkan kematian. Di samping itu bakteri ini dapat juga menyebabkan terjadinya meningitis dan penyakit infeksi serius lainnya.
Berbagai jenis bakteri ini sangat berbahaya untuk anak usia di bawah lima tahun. Untuk mencegah kematian, maka anak perlu diberikan vaksin Haemophilus influenzae type B , dan vaksin pneumococcal (PCV). Vaksin pentavalent ( five in one), yang dikombinasikan dengan DPT, hepatitis B dan Hib kini semakin banyak digunakan di beberapa negara di dunia.
Vaksin bagi Ibu dan Anak
Pemberian imunisasi kepada Wanita Usia Subur (WUS) minimal dua dosis TT sebelum atau pada saat hamil, akan memberikan perlindungan kepada ibu dan bayinya sampai dengan usia beberapa minggu setelah lahir.
Pada usia dua bulan, bayi memerlukan dosis pertama TT (komponen tetanus dari vaksin DPT) untuk memperpanjang masa perlindungan yang diterima dari ibu terhadap tetanus. Pada beberapa negara di mana banyak kekurangan vitamin A merupakan hal yang biasa, pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi diselenggarakan setiap 4 – 6 bulan sekali kepada setiap anak usia enam bulan sampai lima tahun. Vitamin A dibagikan bersama kegiatan imunisasi rutin (seperti vaksin campak pada usia sembilan bulan) atau selama masa kampanye khusus. Vitamin A juga merupakan bagian penting dari perawatan campak.
ASI dan kolostrum atau susu kental berwarna kekuning-kuningan yang diproduksi selama beberapa hari setelah seorang ibu bersalin, memberikan bayi perlindungan terhadap diare, pneumonia, dan beberapa penyakit lain. Kolostrum sering juga disebut sebagai “vaksin pertama bagi bayi baru lahir“ berguna untuk membangun kekebalan anak terhadap penyakit. Semua ibu hamil dan anak perlu mendapatkan Imunisasi TT.
Referensi :
- Penuntun Hidup Sehat Edisi Keempat, 2010; UNICEF, WHO, UNESCO, UNFPA, UNDP, UNAIDS, WFP, the World Bank dan Kementerian Kesehatan.
- Berbagai Sumbe Lain.
Baca Juga :