Lindungi Lansia dari COVID-19
Artikel KM Dilihat: 6929
Kaum lanjut usia adalah salah satu kelompok yang paling rentan terhadap virus corona. Demikian juga halnya risiko penyakit parah akiibat COVID-19 semakin meningkat seiring bertambahnya usia, dan lamsia dewasa memiliki risiko paling tinggi.
Kondisi medis tertentu yang secara umum biasanya diderita oleh lansia lebih rentan dan juga dapat meningkatkan risiko penyakit menjadi parah. Jika lansia terpapar COVID-19; apalagi jika memilki penyakit penyerta tertetu maka berisiko lebih besar untuk membutuhkan rawat inap, vwntilator atau bahkan meninggal. Seiring bertambahnya usia, risiko dirawat di rumah sakit karena COVID-19 semakin meningkat.
Sementara itu para lansia sering bertemu dan berinteraksi dengan usia muda dan dewasa yang secara umum tidak diketahui apakah pembawa virus atau bukan. Maka sebaiknya lindungi mereka dengan selalu menjaga jarak fisik, tidak mudik mengunjungi orang tua adalah wujud kepedulian dan kasih sayang pada mereka. Selanjutnya para lansia perlu diberikan perlindungan dengan memberikan nasihat dan penjelasan tentang bagaimana cara melindungi dari dari terpapar COVID-19
Lansia dan komorbid ini perlu perhatian khusus, lebih ketat monitoringnya karena gejalanya khas; yang muncul pada pasien positif lansia dan komorbid, seperti nafsu makan hilang tiba-tiba, terjadi perubahan perilaku yang tidak biasa, dan kesadarannya hilang. Jumlah penderita dan kasus kematian akibat infeksi virus Corona setiap harinya terus meningkat. Sejauh ini, virus Corona terlihat lebih sering menyebabkan infeksi berat dan kematian pada orang lanjut usia (lansia) dibandingkan orang dewasa atau anak-anak.
Tips bagi Lansia menurut Kementerian Kesehatan
Kementerian Kesehatan telah mensosialisasikan beberapa tips atau kiat bagi kelompok lansia agar ikut serta mencegah penyebaran virus Covid-19, yakni :
- Untuk sementara tidak melakukan perjalanan keluar rumah, tetaplah berada dirumah/ panti wreda dengan melakukan kegiatan rutin.
- Jauhi keramaian, perkumpulan, kegiatan sosial seperti arisan, reuni, rekreasi, pergi berbelanja, dll.
- Tidak menerima kunjungan cucu. Ini cukup berat tapi masuk diakal karena cucu bisa sebagai carrier tanpa tanda apapun, mereka sangat imun.
- Jaga jarak (1 meter atau lebih) dengan orang lain. Hidari bersentuhan, bersalaman, atau bercium pipi.
- Tunda pemeriksaan rutin ke Dokter. Ini juga berat, kecuali sangat mendesak, hubungi dulu melalui telepon. Keluarga/ pengasuh memastikan lansia minum obat secara teratur dan pastikan persediaan obat yang cukup bagi lansia yang memiliki penyakit kronis.
- Ajak atau anjurkan lansia melakukan kegiatan yang menyenangkan seperti dapat membantu menghubungkan dengan rekannya melalui sambungan Skype, Video call, zoom, membaca atau merawat tanaman disekitar rumah.
- Ajarkan kebersihan diri, juga kepada pengasuh untuk sering mencuci tangan dengan sabun. Jaga kebersihan barang yang digunakan.
- Larang kunjungan ke rumah jompo. Rumah jompo tempat kumpulan orang sangat rentan virus. Hanya orang-orang sehat dan tidak ada riwayat terpapar dengan lingkungan yang berisiko penularan yang dapat menemui/ mendampingi lansia.
- Jangan berkompromi dengan rutinitas harian mereka seperti ibadah tepat waktu, tidur tepat waktu, olahraga, makan, sosial (komunikasi dengan Hp) juga tepat waktu. Jangan ubah, supaya nyaman.
- Cukup tidur, malam 6-8 jam dan siang 2 jam. Boleh meningkatkan imunitas dengan makan makanan dengan gizi seimbang (cukup karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral).
Tips bagi Lansia menurut CDC :
Langkah-langkah untuk mengurangi Risiko; hal ini penting bagi orang-orang yang berisiko tinggi terkena penyakit parah akibat COVID-19, dan mereka yang tinggal atau berkunjung bersama mereka, untuk melindungi diri dari tertular COVID-19. Cara terbaik untuk melindungi diri Anda dan membantu mengurangi penyebaran virus penyebab COVID-19 adalah dengan:
- Kenakan masker, saat Anda berinteraksi dengan orang lain.
- Batasi interaksi langsung dengan orang lain sebisa mungkin, terutama saat berada di dalam ruangan.
- Jaga jarak antara dengan orang lain (jaga jarak 2 meter).
- Cuci tangan Anda sesering mungkin. Jika sabun dan air tidak tersedia, gunakan pembersih tangan yang mengandung setidaknya 60% alkohol.
- Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut Anda dengan tangan yang belum dicuci.
- Tutupi batuk dan bersin dengan tisu atau bagian dalam siku Anda. Lalu cuci tangan Anda.
- Bersihkan dan disinfeksi permukaan dan benda yang sering Anda sentuh.
Tips bagi Lansia Menurut WHO :
Anda dapat mengikuti 10 langkah ini untuk tetap sehat selama pandemi COVID-19.
- Pertahankan rutinitas rutin Anda sebanyak mungkin dan pertahankan jadwal harian untuk diri Anda sendiri termasuk tidur, makan, dan aktivitas.
- Tetap terhubung secara sosial. Bicaralah dengan orang yang Anda cintai dan orang yang Anda percayai setiap hari atau sebanyak mungkin, menggunakan telepon, video-call atau olahpesan, menulis surat, dll. Gunakan waktu ini untuk berbagi perasaan dan melakukan hobi bersama.
- Aktif secara fisik setiap hari. Kurangi waktu duduk yang lama dan atur rutinitas harian yang mencakup setidaknya 30 menit olahraga. Pastikan untuk melakukan aktivitas yang aman dan sesuai dengan tingkat kebugaran fisik Anda seperti yang ditunjukkan oleh petugas kesehatan Anda. Anda dapat menggunakan pekerjaan rumah tangga sebagai cara untuk tetap aktif secara fisik, mengikuti kelas online atau memilih musik favorit Anda dan menari untuk itu.
- Minumlah air dan makan makanan yang sehat dan seimbang. Ini akan membuat Anda tetap terhidrasi, membantu memperkuat sistem kekebalan Anda dan menurunkan risiko penyakit kronis dan penyakit menular.
- Hindari merokok dan minum alkohol. Perokok cenderung lebih rentan terhadap COVID-19 karena merokok dapat memengaruhi kapasitas paru-paru dan karena tindakan merokok meningkatkan kemungkinan penularan virus dari tangan ke mulut. Minum alkohol tidak hanya mengganggu Anda tidur tetapi juga dapat meningkatkan risiko jatuh, melemahkan sistem kekebalan Anda, dan berinteraksi dengan obat resep.
- Beristirahatlah dari liputan berita tentang COVID-19 karena paparan yang terlalu lama dapat menyebabkan perasaan cemas dan putus asa. Cari pembaruan secara spesifik waktu dalam sehari dari sumber yang dapat dipercaya seperti situs web WHO (klik di sini) atau saluran nasional atau lokal untuk membantu Anda membedakan fakta dari rumor atau penipuan (hoax).
- Terlibat dalam hobi dan aktivitas yang Anda sukai atau pelajari sesuatu yang baru. Latihan kognitif seperti membaca buku atau mengerjakan Teka-teki silang akan membuat pikiran Anda tetap aktif dan mengalihkan perhatian Anda dari rasa khawatir. Anda juga dapat menggunakan waktu ini untuk membuat buku harian tentang kesehatan.
- Jika Anda memiliki kondisi kesehatan yang berkelanjutan, minumlah obat yang diresepkan dan ikuti nasihat petugas kesehatan Anda mengenai apa saja kunjungan kesehatan atau konsultasi telepon.
- Jika Anda memiliki kondisi medis darurat yang tidak terkait dengan COVID-19, segera hubungi darurat kesehatan dan tanyakan apa yang Anda harus dilakukan selanjutnya. Ikuti instruksi dari petugas kesehatan.
- Jika stres, kekhawatiran, ketakutan, atau kesedihan menghalangi kegiatan sehari-hari Anda selama beberapa hari berturut-turut, carilah dukungan psikososial dari layanan yang tersedia di komunitas Anda.
Referensi :
1. Kementerian Kesehatan RI; Pusat Analisis Determinan Kesehatan
2. CDC; Center for Disease Control and Prevention; Older Adults and COVID-19
3. WHO; Older People & COVID-19
Baca Juga :