Artikel

Lansia lebih rentan COVID-19

lansia

Menurut CDC (Center for Disease Control and Prevention) bahwa orang lanjut usia (lansia) yang berusia diatas 65 tahun lebih rentan; dan akan mengalami tingkat keparahan yang lebih tinggi terhadap infeksi COVID-19; bahkan dapat menyebabkan kematian.

Hal ini berdasarkan data data yang diperoleh bahwa usia 65 - 84 tahun yang terpapar COVID-19; 4-11% meninggal, 11-31% masuk ICU, dan untuk usia > 85 tahun prosentasenya lebih tinggi lagi.

Dengan demikian kondisi sementara ini (berdasrkan data yang ada), bahwa orang yang lebih tua (lansia) berada pada resiko tertinggi terhadap Covid-19, maka orang yang usianya lebih muda diharapkan bertindak solidaritas untuk mencegah penyebaran pada komunitas lansia.

Faktor usia bukan satu-satunya risiko yang menyebabkan infeksi COBID-19 menjadi parah. Walaupun 10% hingga 15% orang dengan usia di bawah 50 tahun memiliki infeksi sedang hingga berat, namun demikian ada juga usia muda yang meninggal karena COVID-19. Sementara itu ada juga beberapa orang lansia yang sembuh dari COVID-19; artinya jika lansia kondisi sebelumnya sehat memiliki kemungkinan sembuh dari COVID-19.

Penyebab :
Beberapa alasan orang lanjut usia sangat terpengaruh oleh COVID-19 adalah bahwa hal ini terkait dengan perubahan fisiologis yang terkait dengan penuaan, penurunan fungsi kekebalan tubuh dan penyakit bawaan yang biasanya diderita lansia; yang membuatnya lebih rentan terhadap infeksi COVID-19; dan sekaligus dapat menyebabkan komplikasi yang lebih serius.

  • Penurunan fisiologis akibat penuaan; dengan bertambahnya usia, maka tubuh akan mengalami berbagai penurunan akibat proses penuaan; misalnya produksi hormon, kekuatan dan fungsi organ-organ tubuh.
  • Penurunan sistem imun; sistem imun sebagai pelindung tubuh tidak dapat bekerja maksimal seperti halnya pada usia muda. Sehingga sulit bagi lansia untuk melawan berbagai macam bakteri atau virus penyebab penyakit, termasuk terinfeksi OVID-19.
  • Penyakit kronis bawaan, seperti asma, diabetes, penyakit jantung, atau kanker. Hal tersebut juga dapat meningkatkan risiko dua kali lipat bagi lansia terhadap infeksi COVID-19.

Resiko komplikasi yang timbul akibat COVID-19 pada lansia dapat lebih parah karena umumnya penderitanya sudah memiliki penyakit bawaan. Infeksi COVID-19 diketahui dapat menurunkan fungsi organ-organ tubuh diluar paru paru; sehingga kondisi penyakit kronis bawaan akan menjadi lebih parah, bahkan dapat menyebabkan kematian.

Pencegahan :
Masyarakat, otoritas kesehatan, dan faskes sebaiknya memiliki opsi prioritas untuk mengurangi dampak COVID-19 terhadap lansia; termasuk perihal prioritas tersedianya layanan kesehatan lansia yang tidak terdampak COVID-19.

Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh dan untuk lansia dalam pencegahan terhadap infeksi COVID-19; antara lain :

  • Bila memungkinkan; tetap tinggal dirumah.
  • Sering Mencuci Tangan Pakai sabun (CTPS).
  • Melaksanakan Social Distancing.
  • Bersihkan dan desinfeksi setiap permukaan benda yang sering disentuh.
  • Hindari bepergian jauh; terutama ketempat yang terdapat kerumunan.
  • Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut tanpa mencuci tangan terlebih dahulu.
  • Memperbaiki asupan gizi (makanan dengan gizi seimbang).
  • Melakukan upaya meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
  • Menghindarkan ketakutan, kecemasan dan berpikiran positif dalam menghadapi COVID-19.
  • Pakai masker jika harus keluar rumah.

 

Referensi

  • CDC; Center for Disease Control and Prevention, Coronavirus Disease 2019 (COVID-19), Older Adults
  • Sumber lainnya.

Baca JUga :

 

RS KRAKATAU MEDIKA
Jl. Semang Raya,
Cilegon 42435
Banten, Indonesia
☎️ 62 254 396333

"Mitra Terbaik dalam Memelihara Kesehatan Anda"

WA Button