Pentingnya Gizi Seimbang bagi Kesehatan

Kondisi gizi yang tidak optimal berkaitan dengan gangguan kesehatan dan kondisi kesehatan yang buruk, serta meningkatkan risiko penyakit infeksi, dan Penyakit Tidak Menular seperti penyakit kardiovaskular (penyakit jantung dan pembuluh darah, hipertensi dan stroke), diabetes serta kanker.

Gizi yang optimal sangat penting untuk pertumbuhan normal serta perkembangan fisik dan kecerdasan bayi, anak-anak, serta seluruh kelompok umur. Gizi baik membuat berat badan normal atau sehat, tubuh tidak mudah terkena penyakit infeksi, produktivitas kerja meningkat serta terlindung dari penyakit kronis dan kematian dini akibat penyakit.

Pengertian

Gizi Seimbang adalah susunan pangan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman pangan, aktivitas fisik, perilaku hidup bersih dan memantau berat badan secara teratur dalam rangka mempertahankan berat badan normal untuk mencegah masalah gizi.

Prinsip Gizi Seimbang

Prinsip Gizi Seimbang terdiri dari 4 (empat) Pilar yang pada dasarnya merupakan rangkaian upaya untuk menyeimbangkan antara zat gizi yang keluar dan zat gizi yang masuk dengan memantau berat badan secara teratur; yaitu :

1. Mengkonsumsi aneka ragam pangan
Keaneka ragaman pangan adalah aneka ragam kelompok pangan yang terdiri dari makanan pokok, lauk pauk, sayuran dan buah-buahan dan air serta beraneka ragam dalam setiap kelompok pangan.

Yang dimaksudkan beranekaragam dalam prinsip ini selain keanekaragaman jenis pangan juga termasuk proporsi  makanan yang seimbang, dalam jumlah yang cukup, tidak berlebihan dan dilakukan secara teratur. Anjuran pola makan dalam beberapa dekade terakhir telah memperhitungkan proporsi setiap kelompok pangan sesuai dengan kebutuhan yang seharusnya.

Demikian pula jumlah makanan yang mengandung gula, garam dan lemak yang dapat meningkatkan resiko beberapa penyakit tidak menular, dianjurkan untuk dikurangi. Akhir-akhir ini minum air dalam jumlah yang cukup telah dimasukkan dalam komponen gizi seimbang oleh karena pentingnya air dalam proses metabolisme dan dalam pencegahan dehidrasi.

  1. Makanan pokok antara lain: Beras, kentang, singkong, ubi jalar, jagung, talas, sagu, sukun.
  2. Lauk pauk sumber protein antara lain: Ikan, telur, unggas, daging, susu dan kacang-kacangan serta hasil olahannya (tahu dan tempe).
  3. Sayuran adalah sayuran hijau dan sayuran berwarna lainnya; antara lain : Brokoli, Daun kecipir, Pepaya muda, Sawi, Kembang kol, Buncis, Labu Siam, , dll.
  4. Buah-buahan adalah buah yang berwarna; antara lain : Alpokat, Anggur, Apel merah, Apel malang, Belimbing, Blewah, Duku, Durian, Jambu; dll.

2. Membiasakan perilaku hidup bersih
Budaya perilaku hidup bersih akan menghindarkan seseorang dari keterpaparan terhadap sumber infeksi. Seseorang yang menderita penyakit infeksi akan mengalami penurunan nafsu makan sehingga jumlah dan jenis zat gizi yang masuk ke tubuh berkurang.

Sebaliknya pada keadaan infeksi, tubuh membutuhkan zat gizi yang lebih banyak untuk memenuhi peningkatan metabolisme pada orang yang menderita infeksi terutama apabila disertai panas (demam).

Demikian pula sebaliknya, seseorang yang menderita kurang gizi akan mempunyai risiko terkena penyakit infeksi karena pada keadaan kurang gizi daya tahan tubuh seseorang menurun, sehingga kuman penyakit lebih mudah masuk dan berkembang.

3. Melakukan aktivitas fisik
Aktivitas fisik yang meliputi segala macam kegiatan tubuh termasuk olahraga merupakan salah satu upaya untuk menyeimbangkan antara pengeluaran dan pemasukan zat gizi utamanya sumber energi dalam tubuh.

Aktivitas fisik memerlukan energi. Selain itu, aktivitas fisik juga memperlancar sistem metabolisme di dalam tubuh termasuk metabolisme zat gizi. Oleh karenanya, aktivitas fisik berperan dalam menyeimbangkan zat gizi yang keluar dari dan yang masuk ke dalam tubuh.

4. Memantau Berat Badan (BB) secara teratur untuk mempertahankan berat badan normal
Bagi orang dewasa salah satu indikator yang menunjukkan bahwa telah terjadi keseimbangan zat gizi di dalam tubuh adalah tercapainya berat badan yang normal, yaitu berat badan yang sesuai untuk tinggi badannya. Indikator tersebut dikenal dengan IndeksMasa Tubuh (IMT).
 
Pemantauan Berat Badan normal merupakan hal yang harus menjadi bagian dari Pola Hidup dengan Gizi Seimbang, sehingga dapat mencegah penyimpangan Berat Badan, dan apabila terjadi penyimpangan dapat segera dilakukan langkah-langkah pencegahan dan penanganannya.

Pedoman Gizi Seimbang

Berikut ini adalah 10 Pedoman Gizi Seimbang yang direkomendasikan oleh Kementerian Kesehatan RI; sbb :

  1. Biasakan mengkonsumsi aneka ragam makanan pokok.
  2. Batasi konsumsi panganan manis, asin, dan berlemak.
  3. Lakukan aktifitas fisik yang cukup dan pertahankan berat badan
  4. Biasakan mengkunsumsi lauk pauk yang mengandung protein tinggi.
  5. Cuci tangan pakai sabun dengan air bersih mengalir.
  6. Biasakan sarapan pagi.
  7. Biasakan minum air putih yang cukup dan aman.
  8. Banyak makan sayuran dan cukup buah buahan.
  9. Biasakan membaca label pada kemasan makanan.
  10. Syukuri dan nikmati aneka ragam makanan.

Permenkes Pedoman Gizi Seimbang

Pemerintah atau Kementrian Kesehatan RI menerbitkan Permenkes RI No 41 Tahun 2014 tentang Pedoman Gizi Seimbang; dalam  rangka  meningkatkan  kualitas  sumber  daya  manusia,  perlu  dilakukan upaya  perbaikan gizi masyarakat melalui penerapan gizi seimbang;  dan penerapan  gizi  seimbang  di  masyarakat  belum  optimal, masih   dijumpai   berbagai   masalah   terkait   dengan  perilaku  makan, perilaku  hidup  bersih  dan  sehat, serta  penyakit-penyakit yang  berkaitan  dengan  gizi.  

Pedoman  Gizi  Seimbang  bertujuan  untuk  memberikan panduan  konsumsi  makanan  sehari-hari dan  berperilaku  sehat  berdasarkan  prinsip  konsumsi  anekaragam  pangan,  perilaku  hidup  bersih,  aktivitas  fisik,  dan  memantau berat  badan  secara  teratur  dalam  rangka  mempertahankan  berat  badan  normal.

Gizi seimbang untuk berbagai kelompok juga dijelaskan; untuk Ibu Hamil, Ibu Menyusui, Bayi Usia 0-6 Bulan, Bayi Usia 6-24 Bulan,  anak usia 2-5 tahun,  anak usia 6-9 tahun, remaja  usia 10-19  tahun  (Pra-pubertas  dan  Pubertas), dewasa, usia lanjut

Pentingnya Gizi Optimal (Gizi Seimbang)

Pola makan merupakan perilaku paling penting yang dapat mempengaruhi keadaan gizi. Hal ini disebabkan karena kuantitas dan kualitas makanan dan minuman yang dikonsumsi akan mempengaruhi asupan gizi sehingga akan mempengaruhi kesehatan individu dan masyarakat.

Agar tubuh tetap sehat dan terhindar dari berbagai penyakit kronis atau penyakit tidak menular terkait gizi, maka pola makan masyarakat perlu ditingkatkan kearah konsumsi gizi seimbang. Keadaan gizi yang baik dapat meningkatkan kesehatan individu dan masyarakat.

 

 

Referensi :

  • Permenkes RI No 41 Tahun 2014 tentang Pedoman Gizi Seimbang
  • Flyer 10 Pedoman Gizi Seimbang; Kemenkes RI

Baca Juga :