Pentingnya Vitamin A bagi Kesehatan Anak

Anak memerlukan vitamin A untuk membantu melawan penyakit, melindungi penglihatan mereka, serta mengurangi risiko meninggal. Beberapa masalah gizi pada usia sekolah diantaranya adalah  anemia, gizi kurang, KVA (Kekurangan Vitamin A), GAKY, karies gigi,  dan obesitas.

Sumber Vitamin A

Vitamin A terdapat pada banyak jenis buah-buahan dan sayuran, minyak sawit merah, telur, makanan yang terbuat dari susu, hati, ikan, daging, dan berbagai makanan yang diperkaya serta ASI. Suplemen vitamin A dosis tinggi dapat diberikan setiap enam bulan kepada anak usia enam bulan sampai lima tahun.

Sampai dengan usia enam bulan, ASI merupakan sumber utama vitamin A jika ibu memiliki vitamin A yang cukup berasal dari makanan atau suplemen. Anak yang berusia enam bulan sampai lima tahun dapat memperoleh vitamin A dari berbagai makanan seperti hati, telur, ikan, minyak sawit merah, mangga dan pepaya, jeruk, ubi, sayur daun berwarna hijau dan wortel.

Manfaat Vitamin A

Vitamin A berfungsi antara lain menjaga kelembaban dan kejernihan selaput lender, memungkinkan mata dapat melihat dengan baik dalam keadaan kurangcahaya (sore atau senja hari).

Beberapa manfaat Vitamin A; a.l. :

  • Berperan penting dalam fungsi penglihatan; buta senja adalah akibat kekurangan Vitamin A.
  • Mendukung pertumbuhan dan perkembangan balita; pertumbuhan dan perkembangan balita menjadi optimal.
  • Meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit akibat virus; anak kuat terlindung dari Diare, Campak dan termasuk Covid-19

Suplementasi  vitamin  A  menurunkanmorbiditas dan mortalitas campak akut pada bayi dananak di negara berkembang. Suplementasi vitamin A mengatur respon antibodi terhadap campak danmeningkatkan  total limposit. Beberapa  penelitian  menunjukkan  bahwasuplementasi vitamin A atau fortifikasi menurunkanmorbiditas dan mortalitas penyakit diare pada anak  Sejumlah studi menunjukkan bahwasuplementasi vitamin A dengan Zink mempunyai efekyang bermanfaat terhadap diare dan  beberapa penyakit  infeksi  lainnya.

Kekurangan Vitamin A

Anak yang kekurangan vitamin A kurang mampu melawan berbagai potensi penyakit yang fatal dan berisiko rabun senja. Anak yang mendapatkan kesulitan melihat waktu senja dan malam hari kemungkinan mengalami kekurangan vitamin A. Anak tersebut harus dibawa untuk diobati dengan memberikan suplemen vitamin A dosis tinggi oleh tenaga kesehatan terlatih.

Beberapa akibat dari kurang vitamin A adalah terhambatnya pertumbuhan,  gangguan pada kemampuan  mata  dalam  menerima  cahaya, kelainan-kelainan   pada   mata   seperti xerosis dan  xeropthalmia, serta meningkatnya kemungkinan menderita  penyakit  infeksi.  

Di beberapa negara, vitamin A telah ditambahkan kepada minyak goreng, gula, gandum dan tepung, susu dan hasil ternak serta jenis makanan lainnya. Di beberapa negara di mana kekurangan vitamin A telah terjadi secara luas, dan anak sering meninggal karena diare, dan campak, vitamin A dalam bentuk kapsul dosis tinggi dibagikan dua kali dalam setahun kepada anak usia enam bulan hingga lima tahun.

Kebutuhan Khusus Vitamin A

Diare dan campak dapat menguras vitamin A dari tubuh anak. Anak yang menderita diare atau campak, atau menderita kurang gizi harus diobati dengan suplemen vitamin A dosis tinggi yang bisa diperoleh dari petugas kesehatan terlatih.

Di daerah yang dikenal atau diduga banyak anak menderita kekurangan vitamin A, semua anak yang menderita diare tersebut harus diberikan suplemen vitamin A, jika mereka belum menerima vitamin A dalam satu bulan terakhir, atau jika mereka belum menerima vitamin A rutin dalam kurun waktu empat hingga enam bulan.

Anak yang menderita campak harus segera menerima vitamin A pada hari pemeriksaan, dan kemudian satu dosis pada hari berikutnya serta satu dosis lagi paling tidak dua minggu kemudian. Tablet Zinc dapat juga diberikan selama 10–14 hari untuk (1) mengurangi tingkat kegawatan dan lamanya diare atau (2) untuk melindungi anak terhadap diare hingga dua bulan dari serangan diare berikutnya. Dosis untuk anak usia enam bulan, adalah 20 miligram dalam satu hari, untuk anak usia di bawah enam bulan adalah 10 miligram setiap harinya.

Referensi :

  1. Penuntun Hidup Sehat Edisi Keempat, 2010; UNICEF, WHO, UNESCO, UNFPA, UNDP, UNAIDS, WFP, the World Bank dan Kementerian Kesehatan.
  2. Berbagai Sumber Lain

 


Baca Juga :

  1. Mengenal, Penyakit Tular Vektor dan Binatang Pembawa Penyakit
  2. Tips Pengelolaan Stress untuk menjaga Kesehatan